Industri perdagangan gula (IPG) disadari sangat terdistorsi oleh kebijakan pemerintah, menduduki peringkat ke dua setelah beras. Oleh karena itu dinamikanya sangat diwarnai kebijakan pemerintah.
Akhir-akhir ini harga gula di dalam negeri mengalami peningkatan meskipun tidak setajam di pasar internasional. Di pasar internasional, kenaikan harga gula tersebut terutama terkait dengan guncangan sisi penawaran karena negara yang semula sebagai produsen gula seperti India, dua tahun terakhir mengimpor sebanyak 6 juta ton dan Brazil
mengalokasikan 60 persen dari produksinya untuk ethanol, lebih besar dibanding tahun 2008 yang sebesar 55 persen (Susila, 2009; Dewan Gula Indonesia, 2009).
Liberalisasi perdagangan, menyebabkan tingginya harga gula internasional sangat berpengaruh terhadap harga gula domestik (Dewan Gula Indonesia, 2009). Pemerintah mengatasi tingginya harga gula dengan kebijakan ad hoc yaitu mengadakan pasar murah dan membuka impor, namun masyarakat menilai kurang efektif dan dianggap tidak pro petani. Bisnis Indonesia 4 September 2009 mensinyalir kenaikan harga gula adalah akibat permasalahan IPG dari aspek hulu hingga hilir sehingga membutuhkan waktu 2-3 tahun
Info lebih detail: https://bit.ly/3wLlpCm
INDUSTRI DAN PERDAGANGAN GULA DI INDONESIA: PEMBELAJARAN DARI KEBIJAKAN ZAMAN PENJAJAHAN – SEKARANG
Senin , 23 May 2022 07:53 WIBPERANCANGAN PEMENUHAN PERMINTAAN PASOKAN GULA RAFINASI DENGAN METODE WAGNER WHITIN
Senin , 03 January 2022 07:25 WIBKEBIJAKAN PENGEMBANGAN INDUSTRI GULA RAFINASI
Senin , 23 May 2022 07:45 WIBPERMINTAAN GULA RAFINASI PADA INDUSTRI MAKANAN MINUMAN DAN FARMASI DI INDONESIA
Senin , 03 January 2022 07:35 WIBPERMINTAAN GULA RAFINASI PADA INDUSTRI MAKANAN MINUMAN DAN FARMASI DI INDONESIA
Senin , 23 May 2022 08:01 WIBANALISIS PERAMALAN TINGKAT PRODUKSI DAN KONSUMSI GULA INDONESIA DALAM MENCAPAI SWASEMBADA GULA NASIONAL
Senin , 23 May 2022 07:57 WIBPERDAGANGAN GULA INTERNASIONAL
Senin , 23 May 2022 08:04 WIBSNI GULA RAFINASI
Senin , 23 May 2022 07:49 WIBIkut Kami